Tertegun.
Itulah yang terjadi padaku saat aku melihat bintang tamu di Chatting dengan YM
episode “Tegar di Jalan Alloh” (kalau tidak salah, berarti benar).
Jenggot tebal dan panjang, pake
peci, kurus, pake gamis dengan celana yang cungkrang. Siapa nih? Pikirku waktu
itu. Baru setelah Deni Cagur datang dan menyanyikan lagu-lagunya Sheila On 7,
aku baru “ngeh”. Itu Sakti. Mantan gitaris Sheila yang mengundurkan diri untuk
dakwah dan berhijrah.
Kaget? Ya. Aku sama sekali tidak
menyangka dia berubah sedrastis itu. Dulu Sakti anak band, yang dandanannya
keren, digandrungi banyak perempuan, bergelimang harta, pokoknya hidupnya serba
enak. Tapi dia rela meninggalkan gemerlap dunia hiburan dan memilih berjuang di
jalan Alloh.
Setelah berhijrah, Sakti berganti
dengan nama hijrah Salman Al Jugjawy (Kalo aku pake nama hijrah kira-kira yang
cocok siapa ya? Aisyah? Fatimah? Zainab? hihi) telah menjelma menjadi sosok
yang sama sekali berbeda dengan dulu pas masih di Sheila.
Subhannalloh. Hidayah memang hak
prerogatife Alloh. Tapi juga tidak serta merta datang. Harus ada action dari
kitanya.
Suatu ketika , Sakti akan pergi
manggung kemana gitu yang mengharuskan ia naik pesawat. Nah, waktu sedang
menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya pun “bertubrukan”
dengan buku berjudul ““Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”. Seketika
itu dia langsung ingat kematian.
Peristiwa itu adalah awal perjalanan
spiritualnya menuju jalan Illahi. Aku pun jadi ingat salah satu hadits yang
berbunyi : “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan,
yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi).
Semenjak itu, Sakti pun
memutuskan untuk mengabdikan diri di jalan Alloh. Bergabung dengan Jama’ah
Tabligh. Salah satu pergerakkan islam yang ada saat ini. Aku mengenal beberapa
orang dari Jama’ah Tabligh. Orangnya baik-baik dan sederhana. Yang paling khas
dari JT adalah khuruj. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total
berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir.
Saat ditanya oleh Ustadz YM,
kenapa ia lebih memilih berjuang di jalan Alloh? Sakti menjawab sambil tertawa
renyah :
“Karena kerja sama Alloh gajinya
lebih besar”
Subhanalloh. Itulah. Seseorang
yang sudah mengabdikan dirinya di jalan Alloh akan menyadari bahwa jalan dan
hidayah yang Alloh berikan lebih berharga daripada dunia dan isinya.
Bintang tamu selanjutnya adalah
Ray vokalis band NineBall. (Itu loh, yang lagunya kaya gini, ehm..ehm..cek
sound..cek sound…”Takkan pernah ada yang lain di sisi, segenap jiwa hanya untukmu…Dan
takkan mungkin ada yang lain di sisi..ku ingin kau di sini..tepiskan
sepiku..bersamamuuuuuuu”)
Ray datang memakai baju yang
11-12 dengan yang di pakai Sakti. Bedanya, jenggot Sakti terlihat lebih lebat dan saat ini Ray masih aktif di band-nya, NineBall.
Ray pun menuturkan bahwa dia juga
sering melakukan khuruj bersama Jama’ah Tabligh untuk senantiasa belajar,
melakukan perbaikan diri, mendekatkan diri kepada Alloh. Ray merasakan bahwa
pertolongan Alloh itu sangat dekat. (Menurutku, Ray sekarang terlihat lebih
keren, wajahnya bercahaya, pokoknya kelihatan lebih gimana gitu)
Mereka adalah beberapa orang yang
sudah tersentuh cahaya Illahi. Meninggalkan kenikmatan dunia untuk meraih dunia
dan akhirat. Salut deh buat mas-mas yang jarang ditemukan ini. Semoga bisa
tetap Istiqomah.
Di sekitarku, banyak ditemukan
juga orang-orang yang “telah” menemukan Alloh (semoga aku termasuk di
dalamnya..aamiin). Dari mulai teman, keluarga, tetangga.
Semoga semakin banyak orang yang
mendapat hidayah seperti kedua public figure di atas.
Semoga kita yang sudah mendapat
hidayah, bisa istiqomah dan menjaga nyalanya.
Kabulkan do’a kami ya Alloh….
Aamiin
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ
زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ
كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
”Akan datang suatu
zaman kepada manusia di mana orang yang memegang agamanya ibarat orang yang
menggenggam bara api.”(HR Tirmidzi 2140)
Wallohua’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar