Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

Hey, Intinya Itu Apa?

Semoga Alloh melindungi kita dan teman2 muslim lainnya dari berbagai fitnah akhir zaman…Aamiin

Bayangin aja ya, sinetron sekarang yang lagi ngetrend adalah tentang remaja, anak sekolahan yang masih bau kencur, anak smp dan sma tapi anehnya dalam sinetron ini jarang/bahkan mungkin nggak ada adegan mereka para murid lagi belajar serius, dengerin guru dengan antusias.NGGAK ADA.

Yang bakal kita liat cuma adegan cewek berantem jambak2an gara2 cowok lah, cowok berantem gara2 ceweklah, nyontek saat ulangan, pacaran, ngerjain temen2nya, ngunci temennya di kamar mandi, nyuri soal ulangan, orang tua yang selingkuh. 



Come On!!!Para sutradara, penulis scenario dan jajarannya, apa yang mau kalian sampaikan? 
Apakah bagaimana cara ngunci teman yang tidak kalian sukai di kamar mandi sekolah? 
Atau bagaimana menggaet gebetan kita dengan cara licik? 
Atau gimana cara orang tua mendidik anaknya dengan gaya hidup super mewah? 
Cara supaya kita terlihat Gahol, keren dan nggak kamseupay!Euh! atau Meracuni saudara dan anak2nya untuk mendapatkan hak waris? 

Astaghfirulloh…Beginikah cerminan kehidupan rakyat Indonesia yang mayoritas umat muslim? 
Saat para ustadz malah sibuk wira-wiri di infotaiment.

Lain lagi dengan acara bertemakan talkshow, acara musik, dan lain sebagainya yang menjadikan para comedian sebagai host atau bintang utama dalam acara tersebut. 
Mereka mencela temannya dengan kata2 kasar untuk memancing tawa, misalnya nih yang dulu sempet ngetrend “kue cucur anget2,muke lu ancur banget”, semua langsung ketawa denger itu, sepintas kata2 itu terdengar biasa. 

Tapi taukah kalian Siapa Pencipta orang yang katanya mukanya “ancur” itu ? Siapa? Dialah Alloh Sang Maha Pencipta!!! Mereka telah menghina ciptaan-Nya!! Masih banyak lagi celaan2 tidak mendidik yang bisa kita temui di sepanjang acara2 tersebut. Bahkan belum lama ini seorang komedian di tegur KPI karena menghina salah seorang penonton dengan kata b*ngs*t dan menyamakan ucapan salam (yang artinya doa) dengan ucapan para pengemis. 
Haruskah mengundang tawa dengan menghina sesama? 
Bukankan mereka adalah orang2 yang pernah “makan” sekolah juga? Parahnya lagi semua stasiun TV berlomba untuk menghadirkan acara tersebut. 
Tidak bisakah kita mencontoh Rosululloh Sholallohu’alaihiwassalam yang dalam bercandanya tidak pernah menyampaikan kebohongan apalagi meghina sesama?
Bukankah yang punya stasiun TV itu orang yang berpendidikan tinggi? Kenapa yang mereka tayangkan malah acara2 yang tidak mencerminkan bahwa mereka berpendidikan (baca : Sampah)?


Lalu mana berita2 tentang saudara muslim kita di Palestine, Myanmar, Suriah dll?

Wallohu'alam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar