“Brakkkkkk…..”
Aku kaget mendengarnya. Dia menutup pintu dengan begitu
kerasnya. Aku dan temanku bertatapan. Raut muka bingung tercetak dengan sukses
di wajah kami.
Beberapa detik yang lalu kami mendengar suara pintu di buka.
Reflek, akupun langsung menoleh ke sumber suara dan menemukan sesosok lelaki
(mungkin umurnya beberapa tahun lebih tua dariku). Sepersekian detik mata kami
bersitatap. Kemudian dengan cepat dia menundukan kepalanya. Dia segera membanting
pintu dengan begitu keras.
***
Itu adalah kejadian sekitar dua tahun yang silam. Saat itu
aku belum terlalu “ngeh” sama yang dilakukan mas-mas tadi. Dan menganggap itu
aneh dan terlalu berlebihan. Setelah aku (Alhamdulillah) di beri kesempatan oleh
Alloh untuk belajar tentang islam, maka akupun mulai mengerti.
Alloh berfirman : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya" (QS. 24 : 30-31)
Subhanalloh, sungguh segala sesuatu telah diatur sedemikian
rupa oleh Alloh, sampai cara memandangpun ada aturannya.
Dalam bergaul dengan lawan jenis kita dilarang untuk saling
berpandangan dalam waktu yang lama. Apalagi dengan pandangan yang mengandung
unsur menggoda dan kita menikmati pandangan tersebut, entah karena dia cantik,
tampan atau wajahnya yang putih bak mutiara.
Kita, jelas di larang memandang lawan jenis (yang bukan mahram) dengan syahwat dan tanpa alasan syar'i. Kita dituntut untuk menjaga, menahan dan mengontrol pandangan kita (baca : Nggak jelalatan). Tapi menundukan pandangan bukan
berarti kita harus menundukan kepala ke bawah terus (Itu mah lagi nyari uang
receh kali ya…)
Sebagai kaum hawa, godaan memang tidak begitu besar dibanding dengan godaan yang dialami
oleh kaum adam. Kenapa? Ya lihat saja di sekitar kita, banyak sekali
wanita-wanita yang pakaiannya sangat minim, pakai celana hotpan misalnya atau
rok mini yang mini sekali, baju model tank top dsb yang menunjukan
aurat-auratnya. Dan itu bisa kita jumpai dengan mudah di zaman ini. Ada lagi
yang sudah berjilbab tapi pakaiannya masih ketat-ketat. Astaghfirulloh…Ini
pasti sebuah godaan yang dahsyat untuk para lelaki.
Pernah suatu ketika, aku iseng bertanya pada saudaraku….
Aku : “Kamu suka nggak liat cewek pake
baju mini mini?”
Saudaraku : “Ya gimana ya mba, kalo liat kita dosa kan ya, tapi kalo
nggak diliat juga mubazir,wong
gratis kok” (GUBRAKKKKK…!!!)
Ya, aku jadi ingat salah satu hadits : “Tidaklah aku
tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki
(melainkan fitnah yang datang dari) wanita” H.R Bukhari Muslim
Nah loh….Dahsyat kan……!
Berikut adalah beberapa tips yang membantumu menjaga
pandangan yang diambil dari http://www.islamqa.com/ar/ref/20229 (yang sudah di sederhanakan) :
1. Merasakan bahwa Allah
memperhatikanmu, dekat denganmu.
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa
yang tersembunyi di dalam dada" (QS Ghofir : 19)
2. 2. Meminta pertolongan dan berdo'a
kepada-Nya.
"Dan
Rabb-mu berfirman, "berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan untukmu"
(QS Ghofir : 60)
3. Mengetahui bahwa nikmat yang ada padamu semuanya berasal
dari Allah -ta'ala-, nikmat-nikmat itu perlu engkau syukuri. Diantara cara
mensyukuri nikmat pandangan adalah dengan menjaganya dari perkara-perkara yang
Allah haramkan.
4. Bersungguh-sungguh dan membiasakan diri menjaga pandangan
dan bersabar terhadapnya, serta tidak berputus asa.
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami,
akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami" (QS Al Ankabut : 69)
5. Menjauhi tempat-tempat yang dikhawatirkan terjadinya
fitnah pandangan jika terdapat pilihan tempat lain.
6. Mengetahui bahwa tidak ada pilihan lagi bagimu terhadap
perkara ini dalam situasi dan kondisi apapun. Baik ketika ada orang yang
menyerumu, atau ketika godaan dan perasaan bergejolak di dalam hatimu,
pandangan tetap wajib dijaga dari perkara yang diharamkan kapan saja dan dimana
saja.
7. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah, sesungguhnya
memperbanyak ibadah sunnah -dengan tetap menjaga ibadah fardu- dapat menjadi
sebab terjaganya perbuatan zhohir seorang hamba
8. Mengingat kesaksian bumi sebagai tempat yang engkau
gunakan untuk bermaksiat. "pada hari itu bumi menyampaikan kabarnya"
(Al Zalzalah : 4)
9. Mengingat malaikat yang mencatat amal-amalmu.
10. Menghadirkan sebagian nash yang melarang dari
mengumbarkan pandangan, seperti firman Allah ta'aa "Katakanlah kepada
orang-orang yang beriman hendaknya mereka menjaga pandangan-pandangan
mereka" (QS An Nuur : 30).
11. Menjauhi dari pandangan yang sia-sia, janganlah engkau
memandang sesuatu yang tidak penting, dan jangan engkau mengumbarkan
pandanganmu ke kanan atau ke kiri yang nantinya akan mengakibatkan engkau
terjerumus ke dalam perkara yang engkau tidak mampu mengatasinya dalam waktu
singkat berupa pengaruh pandangan kepada perkara-perkara yang mengandung
fitnah.
12. Menikah, dan ini adalah obat yang paling mujarab.
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda,
"barangsiapa yang telah memiliki kemampuan (al-ba'ah) maka menikahlah,
karena itu akan lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan, barangsiapa
yang tidak mampu maka hendaklah iya berpuasa, karena puasa menjadi tameng
baginya" (HR Bukhori 1806, Muslim 1400)
13. Berpuasa, sebagaimana hadits di atas.
14. Melaksanakan perintah-perintah sebagaimana yang Allah
perintahkan, di antaranya sholat, "sesungguhnya sholat itu mencegah dari
perbuatan keji dan munkar" (QS Al Ankabut : 45).
15. Mengingat bidadari, agar engkau berlomba-lomba di atas
kesabaran dari perkara-perkara yang Allah haramkan dalam rangka mendapatkannya.
16. Menghadirkan kekurangan dari perkara yang kita lihat dan
penyakit serta kerusakan yang diakibatkannya.
17. Meninggikan cita-cita kepada perkara-perkara yang mulia.
18. Menghisab diri antara masa kini dan hari akhir, dan
mengusahakan diri dengan sungguh-sungguh untuk menjaga pandangan.
19. Mengingat penyakit dan kerugian yang ditimbulkan dari
pandangan ini.
20. Mengenal faedah-faedah dari menjaga pandangan.
21. Memberikan materi ini di majelis-majelis dan forum-forum
serta menjelaskan bahaya-bahaya mengumbarkan pandangan.
22. Memperbaiki karib kerabat, menasehati mereka agar tidak
memakai pakaian yang dapat memberi dampak pada pandangan dan yang menampakkan
kecantikan.
23. Mencegah bahaya-bahaya dan was-was sebelum ada keinginan
yang mengakibatkan engkau melakukannya. Barangsiapa yang menjaga pandangannya
ketika pandangan pertama maka selamatlah ia, jika ia mengulangi pandangan
tersebut maka dia tidak akan aman dari tertanamnya pandangan tersebut di dalam
hatinya yang sulit ia lepaskan.
25. Takut mati dalam keadaaan su'ul khotimah, dan penyesalan
di saat kematian.
26. Memilih teman, karena tabiat itu dapat tercemar oleh
kebiasaan teman, seseorang itu akan mengikuti temannya. Shohib (teman) itu
Shahib (penarik).
27. Mengilmui bahwa zinanya mata adalah memandang, cukuplah
ini sebagai keburukan.
Wallohua'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar